• gambar
  • gambar

Selamat Datang di Website SMP NEGERI 2 WARU SIDOARJO. Terima Kasih Kunjungannya

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 2 WARU SIDOARJO

NPSN : 20501738

Jl.Lawu Komplek Kepuh Permai Kec.Waru Kab.Sidoarjo 61256


smpn2warusda@gmail.com

TLP : 031 8661775


          

Prestasi Siswa


Pramuka

Siswa/siswi SMP Negeri 2 Waru telah menjadi juara harapan 3 putra dan juara 2 Putri penggalang pada lomba Pramuka tingkat 2 Kwarran Waru.



:: Selengkapnya

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimanakah pendapat anda tentang SMP Negeri 2 Waru?
Sangat bagus dan nyaman
Bagus dan nyaman
Cukup bagus dan nyaman
Kurang bagus dan nyaman
Tidak bagus dan nyaman
  Lihat
Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 168958
Pengunjung : 66917
Hari ini : 34
Hits hari ini : 99
Member Online : 0
IP : 98.84.18.52
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

BERBOHONG YANG DIPERBOLEHKAN




KARYA MUHAMMAD AZIZ ARIFIANTO (VII-I)

JUARA KETIGA LOMBA ARTIKEL ISLAM

 

Kebohongan dalam ajaran agama apapun adalah perbuatan dosa dan dilarang bagi setiap pemeluknya. Ajaran Islam juga melarang tindakan ini dan bahkan menyebut kebohongan sebagai salah satu dosa yang akan mengantar kepada dosa-dosa besar.

Namun ternyata ada kondisi-kondisi yang dibolehkan berbohong dalam ajaran Islam. Sementara kebohongan di luar dari kondisi pengecualian tersebut tetap dilarang Allah SWT dan rasul-Nya.

Dilansir dari El Balad, perilaku gemar berbohong disinggung keburukannya dalam sebuah sabda Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda:

“Wajib atas kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan (pelakunya) kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga. Seorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Dan jauhilah kalian sifat dusta, karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan pelakunya kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada api neraka seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk selalu berdusta, ia ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”

Tapi kemudian Nabi Muhammad SAW menjelaskan adanya kondisi yang menjadi pengecualian dan membuat kebohongan dibolehkan. Beberapa kondisi itu dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW:

Kedustaan itu tidak halal kecuali pada tiga hal, “Seorang suami yang berbicara terhadap istrinya agar diridha padanya, kedustaan pada peperangan, dan kedustaan yang dilakukan dalam rangka untuk mendamaikan.”

Selain kondisi itu, seorang muslim tetap diharuskan untuk berkata jujur. Hal ini sesuai dengan sifat Nabi Muhammad SAW yang terkenal oleh masyarakat saat itu sebagai Al Amin atau orang yang jujur dan dapat dipercaya.(mar/ipa)




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas